Jumat, 06 Oktober 2017 17:09 WIB
Wartawan: Gunawan Wihandono
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 215 calon Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kabupaten Tuban mengikuti tes tulis di Kampus Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Jumat (6/10). Tes tulis ini merupakan salah satu tahapan dalam seleksi Panwascam.
Data yang berhasil dihimpun BANGSAONLINE.com di lapangan, calon Panwascam yang mendaftar memiliki latar belakang yang beragam. Sebagian besar para peserta merupakan aktivis kemahasiswaan ataupun aktivis kepemudaan lainnya.
Masrukin, Ketua Panwaskab Tuban, dikonfirmasi terkait hal ini, tak mempermasalahkan adanya peserta yang berasal dari aktivis. "Dalam peraturan diperbolehkan aktivis daftar sebagai paswascam. Namun jika panwaskab tidak boleh. Ada peraturannya," ungkap Masrukin.
Dalam kesempatan itu, Masrukin sekaligus membantah isu bahwa seleksi ini disusupi peserta titipan. “Saya menilai peserta titipan itu tidak ada, semua tahapan kita lakukan secara transparan dan prosedural,” tegas Masrukin.
Sementara hasil tes tulis ini nantinya akan diambil 6 besar di masing-masing kecamatan untuk mengikuti tahapan berikutnya berupa tes wawancara. "Apabila ada peserta yang terindikasi double job (jabatan ganda), nanti kita akan minta untuk memilih salah satu. Panwascam tidak boleh double job," jelasnya. (gun/rev)
Wartawan: Gunawan Wihandono
Suasana tes tulis calon Panwascam Tuban.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 215 calon Panwascam (Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Kabupaten Tuban mengikuti tes tulis di Kampus Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban, Jumat (6/10). Tes tulis ini merupakan salah satu tahapan dalam seleksi Panwascam.
Data yang berhasil dihimpun BANGSAONLINE.com di lapangan, calon Panwascam yang mendaftar memiliki latar belakang yang beragam. Sebagian besar para peserta merupakan aktivis kemahasiswaan ataupun aktivis kepemudaan lainnya.
Masrukin, Ketua Panwaskab Tuban, dikonfirmasi terkait hal ini, tak mempermasalahkan adanya peserta yang berasal dari aktivis. "Dalam peraturan diperbolehkan aktivis daftar sebagai paswascam. Namun jika panwaskab tidak boleh. Ada peraturannya," ungkap Masrukin.
Dalam kesempatan itu, Masrukin sekaligus membantah isu bahwa seleksi ini disusupi peserta titipan. “Saya menilai peserta titipan itu tidak ada, semua tahapan kita lakukan secara transparan dan prosedural,” tegas Masrukin.
Sementara hasil tes tulis ini nantinya akan diambil 6 besar di masing-masing kecamatan untuk mengikuti tahapan berikutnya berupa tes wawancara. "Apabila ada peserta yang terindikasi double job (jabatan ganda), nanti kita akan minta untuk memilih salah satu. Panwascam tidak boleh double job," jelasnya. (gun/rev)
Komentar
Posting Komentar